Selasa, 15 November 2011

Beberapa contoh "sunah rasul"

Penerapan Sunnah Dalam Keseharian

“Katakanlah (wahai Muhammad saw): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).
Ayat di atas menyatakan, bukti cinta hamba kepada Rabbnya adalah dengan mengikuti segala yang dilakukan oleh Rasul-Nya. Karena tentulah semua yang dilakukan oleh Rasul-Nya itu sesuai dengan perintah-Nya, sehingga tak diragukan lagi akan kebenarannya dan pantaslah untuk dijadikan tauladan.
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” -Qs. An-Najm: 3-4-.
Akan tetapi, sangat disayangkan, betapa sedikit sekali manusia yang mau meneladan atau mengikuti sunah Rasulullah. Padahal jika kita mau tahu, keutamaan mengikuti sunah Rasulullullah itu sangatlah banyak sekali. Salah satunya, pelaksanaan sunah Rasulullah menjadi ukuran kedudukan manusia di hadapan Allah. Jika dia banyak melaksanakan sunah Rasulullah, maka kedudukannya di hadapan Allah akan semakin tinggi dan mulia.
Namun, sangatlah sedikit orang yang mau mengamalkan sunah Rasulullah. Bisa jadi ini disebabkan karena kekurangtahuannya tentang keutamaan sunnah nabi, atau bisa jadi sudah tahu, tapi karena mengikuti hawa nafsu, mereka dengan tanpa merasa berdosa, dengan sangat ringan menyepelekan segala yang berbau sunah. Alasan mereka adalah tidak menambah keuntungan dunia. Beginilah manusia, mereka lebih mengutamakan harta dunia dari pada sunah Rasulullah. Jika misalnya dikatakan kepada mereka, barang siapa yang mengikuti sunah Rasulullah akan mendapatkan harta dengan jumlah sekian, maka kita akan akan mendapati banyak orang yang berlomba-lomba untuk melaksanakan sunah Rasul, mereka melakukan begitu tiada lain karena keinginan mereka untuk mendapatkan keuntungan dunia. Kalau dipikir, buat apa harta dunia kalau pemiliknya sudah dikubur. Apakah harta yang ia kumpulkan selama hidupnya dapat menyelamatkannya dari hewan-hewan tanah yang nantinya akan menggerogoti tubuhnya. Benarlah firman Allah pada surat Al-A’la ayat 16-17 “ Tetapi kamu lebih memilih kehidupan duniawi, padahal kehidupan akherat itu lebih baik dan kekal”.
Sunah Rasul sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan, karena pada segala aktivitas yang kita lakukan sehari-hari pasti terdapat sunah Rasul yang dapat kita terapkan pada aktivitas kita tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa sunah adalah suatu amalan yang jika dikerjakan akan menyebabkan pelaksana mendapatkan pahala, sedang jika amalan tersebut tidak dikerjakan maka tidak ada dosa bagi orang yang meninggalkannya, maka tentulah jika setiap kali aktivitas kita diusahakan sesuai sunah Rasulullah,  maka ini merupakan peluang kita untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Sungguh rugilah orang-orang yang bodoh dan tidak tahu sama sekali tentang sunah-sunah ini, karena berarti dia telah menyia-nyiakan peluang berharga yang seharusnya dapat ia manfaatkan.
Melazimi sunah Rasul akan menghasilkan banyak sekali manfaat, di antaranya: meningkatkan rasa cinta hamba kepada Rabbnya dan sebaliknya, menambah pahala yang berkurang pada amalan-amalan wajib, menjaga amalan kita supaya tak menyeleweng pada kebid’ahan, dan  pelaksanaan sunah Rasul termasuk menegakkan syari’at Allah.
Untuk bukti betapa mudahnya menerapkan sunah Rasul pada segala aktivitas, di bawah ini ada beberapa contoh sunah Rasul yang dapat diterapkan pada aktivitas sehari-hari:
Misalnya sunah Rasul yang dapat dilakukan setelah tidur: mengusapkan tangan ke wajah untuk menghilangkan bekas tidur, dalil yang menunjukkan bahwa perbuatan ini adalah sunah Rasul adalah hadits yang menyatakan bahwa setelah Rasulullah saw bangun dari tidur, beliau duduk, lalu mengusapkan tangan beliau ke wajahnya untuk menghilangkan bekas tidur. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Selain mengusap wajah, sunah yang berkaitan dengan bangun tidur adalah membaca doa “Al-hamdulillahil ladzi ahyaanaa ba’dama amaatana wa ilaihin nusyur”, diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Menggosok gigi dengan siwak juga termasuk sunah Rasul yang dapat diterapkan setelah bangun tidur untuk menghilangkan bau mulut, hadits yang menyebutkan tentang bersiwak setelah bangun tidur ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Dari contoh di atas, kita ketahui bahwa sunah Rasul itu sangat mudah dilaksanakan karena apa yang Rasulullah saw itu seperti apa yang kita lakukan, karena beliau sama-sama manusia seperti kita. Dengan demikian, hendaklah kita meluruskan niat kita selama  beraktivitas, bahwa yang kita lakukan itu dalam rangka menerapkan sunah Rasullah, sehingga kita akan mendapatkan pahala dari Allah yang berlipat-lipat.

2 komentar: